Pengelolaan Limbah Batam Tak Penuhi Standardisasi

19-06-2019 / KOMISI VI
Anggota Komisi VI DPR RI Hamdhani Foto : Kresno/mr

 

 

Anggota Komisi VI DPR RI Hamdhani menilai pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan biodiesel (B20) di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau tidak memenuhi standardisasi yang tepat, sehingga dapat berbahaya bagi kesehatan. Perlu adanya perhatian khusus dari pemerintah terkait pengelolaan limbah tersebut.

 

“Cara memproses limbah ini tidak sesuai dengan standardisasi yang tepat. Tentu akan sangat berbahaya bagi kesehatan,” papar Hamdhani saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR RI dengan jajaran Badan Pengusahaan (BP) Batam, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), BPKS Sabang di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (19/6/2019).

 

Politisi Partai NasDem tersebut memaparkan, pada tahun 2019, Batam menerima kiriman limbah tidak hanya dari Singapura, namun juga dari China yang tidak disertakan pengelolaan yang baik. “Limbah-limbah ini bukan hanya dari Singapura lagi yang masuk, namun dari China dan jumlahnya mencapai puluhan, bahkan ratusan kontainer,” imbuhnya.

 

Hamdhani melihat hanya lima perusahaan yang mampu mengelola limbah tersebut. Sedangkan yang dikirim dari luar negeri berjumlah sangat banyak. “Ini berbanding terbalik dengan jumlah yang dikirimkan. Tentu ini akan berdampak terhadap pengelolaan limbah yang kurang maksimal,” tandas legislator dapil Kalimantan Tengah ini.

 

Oleh karena itu, ia berharap pemerintah tidak hanya memikirkan pemasukan (income) dari kiriman limbah tersebut, namun juga harus melihat dampak yang ditimbulkannya terhadap masa depan anak bangsa. “Kita tahu adanya pemasukan dari kegiatan tersebut, namun jangan hanya memikirkan itu saja. Penting juga memikirkan dampak panjang yang akan terjadinya,” tutup Hamdhani. (tn/sf)

BERITA TERKAIT
Rivqy Abdul Halim: BUMN Rugi, Komisaris Tak Layak Dapat Tantiem
19-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI, Rivqy Abdul Halim menegaskan dukungan atas langkah Presiden Prabowo Subianto menghapus tantiem...
KAI Didorong Inovasi Layanan Pasca Rombak Komisaris dan Direksi
15-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan menyambut baik pergantian Komisaris dan Direksi PT Kereta Api Indonesia...
Puluhan Ribu Ton Gula Menumpuk di Gudang, Pemerintah Harus Turun Tangan
11-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi VI DPR RI Nasim Khan menyoroti kondisi sejumlah gudang pabrik gula di wilayah Situbondo dan...
Koperasi Merah Putih adalah Ekonomi yang Diamanahkan Oleh Founding Fathers Kita
06-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta– Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih didorong oleh kebutuhan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat desa melalui pendekatan ekonomi kerakyatan yang...